Rabu, 26 Oktober 2011

SURVEY 2-- (penmas) Bersih Gunung Mt. Merbabu

H-7 sebelum penmas. Dan aku diberi tugas untuk survey (lagi) Mt. Merbabu.
Berbeda dengan sebelumnya survey kali ini tim terdiri dari 3 orang saja. Aku, wisbek, dan chw.
Seperti biasa kami berangkat sabtu sore. Kami berusaha untuk tidak kemalaman, karena kita sudah membuat janji untuk bertemu SMADA 011 di pos 2, untuk mengembalikan dome, maka dari itu harus berangkat lebih pagi dari biasanya.
Pukul 2, kami sampai di basecamp Merbabu. Seperti biasa, ngeteh-minta ijin-retribusi-sholat-berangkat ---
Trek sebelum pos 2 sangat gersang, karena masih musim panas. Terik matahari membuatku dan chw sering berhenti karena kehausan, sementara si wisbek masih kuat aja didepan.
Pukul 5 sore, akhirnya kita sampai di pos 2, dan alhamdulillah ketemu dengan rombongan 011.
wah mereka ternyata sedang berpesta, pucuk dicinta ulam pun tiba, kami diajak gabung bersama mereka. jarang2 bisa makan digunung.
Kami dengar cerita dari mas rempel, bahwa mereka gagal summit karena badai, dan parahnya badainya dari malam sampai pagi ketika mereka berangkat summit. Rombongan 011 turun dari pos 2 ketika hari menjelang maghrib.
Cuaca pun berubah drastis. Angin kencang bertiup dari arah puncak dan bawah (wah badai). Hujuan pun kadang turun membuat kita kesulitan untuk memasak.
Dan benar juga, karena angin yang kencang api yang kita buat selalu mati, yyahh maklum lah, peralatan kita minim. Bahan bakar parafin, nggak bawa kompor, korek gas mati, dan korek api kayu punya wisbek tinggal sedikit.
Akhirnya masakan kita matang (mie instan dan susu), karena situasi diluar tidak mendukung (angin kencang, hujan gerimis, dan debu yang berterbangan) membuat kami terpaksa makan di dalam dome.
Tak ada diantara kami yang berani keluar malam itu.
Tidur pun susah, karena suara angin, dan dome kita ternyata framenya patah dan bocor. Air menggenang di dalam dome. Walau sebelumnya sudah kami perbaiki, tapi karena hanya bermodal plester dan tali, dome kami tetap reot.
Malam itu aku keluar dari dome , memeriksa keadaan frame yang pecah. Di luar para pendaki lain sudah tidur. Angin kencang bertiup dari segala arah, hujan pun belum berhenti.
Pukul 6 pagi, aku keluar dari tenda.
Dan, anjriiit ! Pantesan tadi malam dome kami terasa tembus air, ternyata flysheet domenya lepas, untungnya salah satu talinya masih nyangkut di frame.
Cuaca pagi itu sangat berkabut, dan dinginya minta ampun, karena angin masih bertiup dengan kencangnya.
Kami lalu membuat sarapan pagi, duh -- korek gas mati, korek jress tinggal 3 ler. --
Perut kami bergantung pada 3 batang korek api. Karena angin kencang, sulit banget buat bikin api. Sampai seorang wisbek pun putus asa.
joss ! aku berhasil membuat api, korek gasku lalu kukeringkan.
Karena kelembaban tinggi dan angin yang kencang, untuk memasak air saja butuh waktu 1 jam. Air panas tersebut kami gunakan untuk memebuat mie (lagi) dan susu (lagi).
Ditengah cuaca begini masih sempat2nya perutku mulas, huhh,, (sensored)

Kami hanya bisa bertahan di POS 2, karena untuk summit cuaca sangat tidak mendukung. Kabut dan angin kencang masih ada sampai jam 11. Pukul 12 kami pun turun ke basecamp. Cuaca di basecamp malah sangat panas berbeda dengan di pos 2.
Melepaskan lelah dan pamit dengan penjaga besecamp, pukul 3 sore kita pulang ke jogja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar