Jumat, 28 Oktober 2011

Penmas --- "Bersih Gunung" Mt. Merbabu bersama Vachera

Proker tahunan Vachera, Pendakian Massal. Pendakian massal tahun ini mengambil tema Bersih Gunung. Acara ini bukan hanya pendakian saja, tapi juga membersihkan sampah di jalur pendakian.

Hari Pertama
Total peserta pendakian kali ini ada 45 orang, 3 diantaranya adalah guru pembimbing, Pak Dadang, Bu Ratna dan Bu Ari ditambah Pak Karman dan Pak Eko sebagai keamanan.. Pagi pagi aku sudah sampai basecamp vachera. Di basecamp sudah ada beberapa anggota vachera, disini kami mempersiapkan perbekalan logistik maupun alat, checking peserta, dan menunggu truk pasir datang.
Kira kira pukul 10 kami berangkat dari basecamp vachera smada. Di truk terdapat pemandangan yang berbeda, yaitu seluruh guru pembimbing berbaur dengan para peserta dalam bak truk pasir yang terbuka.
Pukul 2 siang kita sampai di basecamp merbabu. Aku dan panitia lainya langsung mempersiapkan diri mengkoordinir kloter2 peserta pendakian. Pendakian kali ini di bagi atas 3 kloter.
Kebetulan aku kebagian kloter 1, dan di kloter inilah ada Bu Ratna, guru sejarah smada yang sudah berumur kira2 50 tahunan. Pukul 3 sore porter berangkat. Kemudian disusul kloter 1 pukul 4 sore.
Di perjalanan Bu Ratna tidak pernah mengeluh walaupun sudah berusia lanjut beliau masih tetap bugar. Aku harus mencontoh dia, walau bawa tas cerir segede kulkas dengan bobot yang hueeehhh, aku harus jalan terus.
Kami sering berhenti di perjalanan karena di kloter 1 ini banyak peserta pemula. Ratri dan Mbak Riri sempat bermasalah dengan kaki mereka. Akhirnya setelah berjalan kurang lebih 3 jam akhirnya sampai juga kami di pos 2. Di sini sudah ada para porter yang tadi berangkat lebih awal, mereka sedang membangun tenda. Para peserta lalu kurusuh untuk mengkondisikan diri, istirahat, dan makan. Kurang lebih 30 menit kemudian kloter 2 datang, disusul kloter 3 20 menit di belakangnya.
Akhirnya semua peserta sudah berkumpul di pos 2. Aku, Bowo, wisbek bertugas mencari kayu bakar untuk acara api unggun karena cuaca malam yang cerah membuat suhu semakin dingin.
Api unggun sudah jadi, kami lalu memasak mie dan membuat minuman hangat. Tak lupa bakar ketela yang sudah kami bawa dari basecamp.
Karena api unggunnya kecil, jadi tidak semua peserta ikut, sebagian sudah pada tidur di tenda.
Malam ini di pos 2 lumayan rame ada warga sekitar yang ngecamp disini. Aku bergabung bersama mereka, karena api unggun mereka gede banget. santai makan ketela bakar sambil ngerokok. Dito, aziz, nawal, homer, juga ikut bergabung.
Karena sudah larut aku pun masuk tenda.

Hari 2
Pukul 2.30 dini hari, terdengar para penjaga malam dito dan kawan2 membangunkan kami untuk summit attack. Peserta summit kira2 42 orang. Bu Ratna juga ikut dalam rombongan. Sasaran summit pagi ini adalah puncak Syarif. Alhadulillah perjalan lancar, hanya terhenti sebentar karena ada beberapa peserta yang sakit ringan. Kami tiba di puncak sunrise sebelum matahari muncul, lalu satu persatu peserta lain tiba di puncak.
Melepas lelah dan berfoto ria, kami cukup lama di sini. Pukul 10 kami turun dari puncak menuju pos 2. Aku ikut rombongan santai. Turun sambil menikmati pemandangan yang belum sempat terlihat tadi malam. Aku samapi di pos 2 ketika peserta lain sudah turun. Kami langsung packing dan capcus turun ke basecamp. Di basecamp kami disambut nasi sayur dengan telur ceplok sebagai lauknya. Sambil menunggu truk beberapa peserta berbelanja sayuran murah karena langsung dari kebunya, tak ketinggalan Bu Ratna juga ikut memborong sayur mayur. Pukul 5 sore truk datang, dan perjalanan pulang dimulai, Jogja kami datang....
FOTO FOTO :
Bu Ratna, OTW pos 2

SUNSET
Summit Attack
Sunrise syarif

Bu Ratna di Puncak Syarif
Bersih Gunung Mt. Merbabu with Vachera Smada Jogja

Rabu, 26 Oktober 2011

SURVEY 2-- (penmas) Bersih Gunung Mt. Merbabu

H-7 sebelum penmas. Dan aku diberi tugas untuk survey (lagi) Mt. Merbabu.
Berbeda dengan sebelumnya survey kali ini tim terdiri dari 3 orang saja. Aku, wisbek, dan chw.
Seperti biasa kami berangkat sabtu sore. Kami berusaha untuk tidak kemalaman, karena kita sudah membuat janji untuk bertemu SMADA 011 di pos 2, untuk mengembalikan dome, maka dari itu harus berangkat lebih pagi dari biasanya.
Pukul 2, kami sampai di basecamp Merbabu. Seperti biasa, ngeteh-minta ijin-retribusi-sholat-berangkat ---
Trek sebelum pos 2 sangat gersang, karena masih musim panas. Terik matahari membuatku dan chw sering berhenti karena kehausan, sementara si wisbek masih kuat aja didepan.
Pukul 5 sore, akhirnya kita sampai di pos 2, dan alhamdulillah ketemu dengan rombongan 011.
wah mereka ternyata sedang berpesta, pucuk dicinta ulam pun tiba, kami diajak gabung bersama mereka. jarang2 bisa makan digunung.
Kami dengar cerita dari mas rempel, bahwa mereka gagal summit karena badai, dan parahnya badainya dari malam sampai pagi ketika mereka berangkat summit. Rombongan 011 turun dari pos 2 ketika hari menjelang maghrib.
Cuaca pun berubah drastis. Angin kencang bertiup dari arah puncak dan bawah (wah badai). Hujuan pun kadang turun membuat kita kesulitan untuk memasak.
Dan benar juga, karena angin yang kencang api yang kita buat selalu mati, yyahh maklum lah, peralatan kita minim. Bahan bakar parafin, nggak bawa kompor, korek gas mati, dan korek api kayu punya wisbek tinggal sedikit.
Akhirnya masakan kita matang (mie instan dan susu), karena situasi diluar tidak mendukung (angin kencang, hujan gerimis, dan debu yang berterbangan) membuat kami terpaksa makan di dalam dome.
Tak ada diantara kami yang berani keluar malam itu.
Tidur pun susah, karena suara angin, dan dome kita ternyata framenya patah dan bocor. Air menggenang di dalam dome. Walau sebelumnya sudah kami perbaiki, tapi karena hanya bermodal plester dan tali, dome kami tetap reot.
Malam itu aku keluar dari dome , memeriksa keadaan frame yang pecah. Di luar para pendaki lain sudah tidur. Angin kencang bertiup dari segala arah, hujan pun belum berhenti.
Pukul 6 pagi, aku keluar dari tenda.
Dan, anjriiit ! Pantesan tadi malam dome kami terasa tembus air, ternyata flysheet domenya lepas, untungnya salah satu talinya masih nyangkut di frame.
Cuaca pagi itu sangat berkabut, dan dinginya minta ampun, karena angin masih bertiup dengan kencangnya.
Kami lalu membuat sarapan pagi, duh -- korek gas mati, korek jress tinggal 3 ler. --
Perut kami bergantung pada 3 batang korek api. Karena angin kencang, sulit banget buat bikin api. Sampai seorang wisbek pun putus asa.
joss ! aku berhasil membuat api, korek gasku lalu kukeringkan.
Karena kelembaban tinggi dan angin yang kencang, untuk memasak air saja butuh waktu 1 jam. Air panas tersebut kami gunakan untuk memebuat mie (lagi) dan susu (lagi).
Ditengah cuaca begini masih sempat2nya perutku mulas, huhh,, (sensored)

Kami hanya bisa bertahan di POS 2, karena untuk summit cuaca sangat tidak mendukung. Kabut dan angin kencang masih ada sampai jam 11. Pukul 12 kami pun turun ke basecamp. Cuaca di basecamp malah sangat panas berbeda dengan di pos 2.
Melepaskan lelah dan pamit dengan penjaga besecamp, pukul 3 sore kita pulang ke jogja.

Selasa, 25 Oktober 2011

Because It's There

George L. Mallory : " Because It's There"
Sebuah jawaban simple yang dilontarkan oleh seorang pendaki legendaris, ketika ditanya alasanya mendaki Everest.
Ya mungkin itu hanya sebuah kalimat sederhana, namun di balik "because it's there" terdapat makna luas.
 Bukan hanya ketika mendaki gunung, namun kalimat ini dapat diterapkan di semua tempat dan semua kegiatan.
Mulai dari :
  
Di tepi pantai
sampai seperti terbang di atas awan ketika :

Di Puncak gunung

Menikmati hangatnya  :
masak sup
dan :
makan nasi kaleng
Semua dilakukan bersama sama. Saling membantu satu sama lain dengan keikhlasan dan keceriaan yang selalu mendampingi.
Karena kita telah menjadi keluarga :

VACHERA
SMADA 013
Dan aku pun menangkap sebuah pencerahan :
A : "mengapa kamu naik gunung, mengapa kamu pergi ke pantai, mengapa kamu berpetualang, mengapa  kamu manjat tebing, mengapa , mengapa..... ?
B : "BECAUSE IT'S THERE"
ya, karena tujuan saya ada di sana. Alasan saya ada disana. Karena itu ada disana, saya ingin ke sana.


Inspired : Kaskus/OANC

Sabtu, 22 Oktober 2011

SURVEY 1-- (penmas) Bersih Gunung Mt. Merbabu .

Pendakaian masal tinggal kira2 2 minggu. Seperti acara outdor lainya, sebelumnya harus ada survey tempat maupun situasi sebelum Hari H. Dan aku di ajak oleh si ketua penmas CHW untuk survey di merbabu. Tak hanya berdua, dito dan simbah juga ikut.
wah ada turis, mengapa turis? karena simbah sebelumnya belum pernah naik gunung. Stock makanan jadi terjamin, karena si embah ini hanya mau bawa makanan saja..
Habis ashar kita berangkat dari basecamp.
Sampai di gapura.... Anjrit ! motor nggak kuat, mio ku jadi korban, bau mesin panas tercium, dan kecepatan saat itu hanya 5km/jam, karena nanjaknya minta ampun..
Habis maghrib kita sampai di basecamp merbabu. Di sini kami bertemu pendaki solois yang nyentrik dan nekat banget, karena di hanya bawa daypack kecil. (wah aku dadi isin,)
seperti biasa, kami di sambut oleh penjaga basecamp dengan teh hangat. (ngeteh duluu.)
setelah badan seger, kami pun memulai pendakian.
Di trek awal aku,chw,dito baik2 saja, tapi simbah... wah kok ngosngosan iki??
ya udah deh kita jalan pelan2. . .
sampai di rest area post 2, tempat nya luas dan kita langsung buka lapak.
sensasi menusuk kulit DINGIN, langit cerah dan suhu rendah menjadi teman istirahat.
aku seperti biasa langsung menyulut si tobaco stick. lumayan untuk pelega.
kami lalu memanaskan air dan membuat kopi, lalu masak mie (kere).
Karena kedinginan, setelah makan kami langsung tidur.

Pukul 7 pagi , sinar mentari menyambut kami, ditemani dinginya embun pagi.
Sarapan pagi kami isi dengan susu dan roti.
Aku dan chw kebagian jatah ke puncak. (wah males cahh)
aku pun memutuskan menuju menara pemancar saja, ya cuma sekedar main. karena sebelumnya aku belum tau..
Kejadian lucu terjadi di pertigaan pos batas kabupaten. Yang seharusnya belok kanan, kita malah belok kiri. ehhh, kok pemancarnya di sana ya..? aduh kita salah jalan, dan harus balik arah.
akhirnya sampai juga di pemancar. disni terdapat tower radio yang gede. aku heran gi mana caranya bikin tower segede ini?
sebearnya pos pemancar ini adalah salah satu puncak/pos dari jalur kopeng/tekelan.
disini juga terdapat shelter terbuat dari cor beton (edun pie le nggawe iki?)
Habis zuhur kita turun.
sampai di pos 2, kami disambut nasi hangat dengan lauk sarden, telur dadar, dan mi goreng.
agenda sebelum turun adalah kenyangkan perut.
setelah dirasa cukup kami pun turun ke basecamp.
pada perjalanan turun ini simbah merekam semuanya. (berasa film dokumenter)
ashar kita sampai basecamp langsung capcus ke jogja....

TIM SURVEY (dito,simbah,chw,fauzan)